Atasi Longsor dengan Bronjong ??? Mungkin Anda
sering mendengar bencana longsor. Nah, bisakah bencana tersebut kita cegah?
Jawabannya tentu saja bisa. Kita bisa atasi longsor pada tebing dengan
bronjong.
Bronjong
merupakan konstruksi dasar dari bangunan maupun tanggul. Bronjong ini
banyak kita temukan sebagai konstruksi untuk menahan pergeseran tanah agar
tidak terjadi longsor atau erosi akibat gerusan air. Bronjong umumnya dapat
ditemukan pada tepi sungai maupun tebing. Konstruksi ini juga umum ditemukan
pada rumah dengan kondisi tanah yang rawan longsor.
Bronjong
terbuat dari anyaman kawat baja yang dilapisi dengan galvanis. Lapisan
galvanis membuat kawat tidak mudah berkarat. Bronjong biasanya berbentuk kotak
atau balok. Di mana bagian dalamnya diisi batu berukuran besar. Struktur
tersebut difungsikan sebagai penahan erosi dan longsor.
Kekuatan
kawat baja ini cukup tinggi. Sehingga membutuhkan tenaga mesin untuk
menganyamnya. Anyaman dibuat dengan teknik lilitan ganda membentuk lubang-lubang
segi enam. Anyaman ini diikat kuat di antara sisi-sisinya. Dengan ikatan yang
kuat, membuat anyaman tersebut sulit terurai. Sehingga membuat kawat bronjong
mampu menahan erosi maupun longsor.
- Fungsi utama kawat bronjong
antara lain:
untuk melindungi dan memperkuat struktur tanah di sekitar tebing, tepi sungai, dan tepi tanggul. - sebagai penjaga area tepi sungai dari arus sungai, sehingga bantaran sungai tidak mudah hancur.
- sebagai pembentuk bendungan, yakni untuk meningkatkan volume air sungai.
- Pelindung keluaran gorong-gorong.
- Pelindung penyangga jembatan.
- Pelindung garis pantai.
Selain kawat
baja berlapis galvanis, bahan lain pembuat bronjong adalah kawat berlapis PVC.
PVC merupakan singkatan dari Polyvinyl Chloride. Lapisan PVC adalah bahan semi
plastik. Dengan PVC bagian luarnya terlihat lebih menarik dan menambah
estetika.
Kawat yang
dilapisi PVC bersifat lebih unggul dari galvanis. Kawat ini PVC memiliki 2
lapisan lebih kuat dari galvanis. PVC juga tahan terhadap karat dan kadar asam
cukup tinggi.
Dalam
memilih kawat bronjong, pilihlah kawat dengan Standard Nasional Indonesia. SNI
tersebut akan memastikan kualitas kawat yang terjaga. Anda juga bisa
menyesuaikan ukuran, anyaman, jenis lilitan, dan jenis kawatnya sesuai
kebutuhan.
Baca juga : Fungsi Kawat Bronjong Galvanis Berkualitas
- Karakteristik kawat bronjong
pabrikasi adalah:
Terbuat dari bahan baja karbon rendah berlapis galvanis tebal.
Spesifikasinya: minimum untuk kawat anyaman 0,26 kg/m2, kawat tulangan tepi harus 0,275 kg/m2, kawat pengikat harus 0,24 kg/m2, yang memenuhi BS 1052/ 80 dan BS 443/ 82. - Heavy Galvanized dan Lapis PVC
Diameter tulangan tepi: 4,4 mm
Diameter anyaman: 3,7 mm
Diameter pengikat: 3,0 mm
Kuat tarik kawat: 41-51 kg/mm2
Perpanjangan diameter: 12% (maksimum) - Anyaman:
Harus merata berbentuk segi enam.
Teranyam dengan tiga lilitan.
Bukaan lubang kira-kira 80 mm x 110 mm (toleransi ± 10%).
Kuat tarik anyaman sebesar 42-50 kN/m.
Keliling tepi dari anyaman kawat harus diikat kerangka bronjong. - Tiap bronjong kawat pabrikasi harus diberi sekat tiap jarak 1 meter. Sekat harus disatukan dengan cara dililitkan ke kawat pengikat pada bagian dasar bronjong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar